Iklan

Klik Ternak

Edi Mulyanto Optimis Jakarta Utara Raih Adipura

lampumerahnews
Selasa, 07 November 2023, 20.29 WIB Last Updated 2023-11-07T13:29:17Z


LAMPUMERAHNEWS.ID
- Jelang Adipura Kapala suku dinas Lingkungan Hidup Jakarta Utara Edi Mulyanto adakan pengecekan titik-titik Jalur Lintas yang jadi penilaian dalam ajang peraihan Tropi Adipura.


Di Sekolah Menengah Pertama Negeri 55 Tanjung Priok Edi Mulyanto mengatakan beberapa persiapan jelang Adipura " untuk persiapan sudah maksimal, rapat mengenai Adipura juga sudah 5 kali di tingkat kota dan hari ini adalah pembagian tugas untuk mengecek jalur lintas , kalau kemarin sudah titik lokasi nya contoh di kecamatan Tanjung Priok ini ada 19 titik pantau sudah kita sisir dari Minggu kemarin , hari Minggu ini kita berkunjung ke jalur lintas yaitu SMPN 55 Tanjung Priok ini , apabila tim akan melihat titik pantau itu ya di sini lah ."kata Kasudin LH Jakarta Utara.(15/10).


Edi yakin kalau Jakarta Utara nanti akan meraih tropi Adipura "melihat kebersamaan seluruh stekholder yang ada di jakarta Utara, sangat merinding melihat nya , teman-teman sangat kompak dari mulai camat nya , lurah nya , SKPD nya , dan walikota nya , sudah menyampaikan di setiap titik ada pic nya , ini berarti sudah siap , melihat ini saya sebagai kepala suku dinas lingkungan hidup mempunyai harapan yang besar dan optimis , Jakarta Utara akan raih tropi Adipura ."ucapnya dengan optimis .


Edi juga menjelaskan mengapa SMPN 55 menjadi salah satu titik pantau penilaian"Walaupun hari ini hari libur kita sama-sama tingkat kota bersama camat dan lurah, sama-sama berkunjung ke salah satu titik di jakarta Utara yaitu di SMPN 55 di mana sekolah ini menjadi salah satu titik pantau penilaian Adipura, di sini ada pengolahan sampah , Alhamdulillah sudah lengkap, ada pengolahan sampah organik, tentunya sampah dari daun pohon , ada bank sampah juga , Alhamdulillah sampah organik ini akan di sulap jadi kompos di samping sebagai edukasi untuk anak didik kita juga mengedepankan ramah lingkungan, proses pembuatan kompos ini menggunakan E4 , insyaallah nanti akan di terapkan lagi magot yang nilai ekonomis nya menjanjikan , kalau kita sampaikan dari sisi ekonomi yang lumayan tinggi pasti masyarakat akan mau ikutan mengelola magot , magot ini di jakarta sudah banyak di giat kan , dia sifatnya memakan sampah sisa olahan dapur, jadi sisa sampah ini lah yang jumlahnya paling banyak, SOD ini akan menghasilkan magot yang bagus untuk pakan ternak ."jelasnya .


Kepala sekolah SMPN 55 Jakarta Utara Leoni Fitri Agustina Hutabarat menambahkan bahwa Ia sangat bangga karena sekolah yang ia pimpin terpilih menjadi salah satu titik Adipura.


"Kami sebagai warga SMPN 55 sangat bangga Tahun ini di pilih menjadi salah satu titik Adipura di Jakarta Utara, hari ini tim walikota terdiri dari lurah , camat , kasi pendidikan, dan juga Kasudin LH datang memantau persiapan dan kebersihan titik Adipura dan pada umumnya di nilai sangat baik hanya ada beberapa catatan untuk penambahan BFS karena kita di sini warga sekolah belum memulai hal itu , jadi di sarankan berkoordinasi dengan lingkungan hidup untuk mengembang biakan BFS ini meminimalisir sampah di sekolah ."tambahnya .


Kepsek SMPN 55 juga menerangkan ada beberapa produk yang telah di hasilkan oleh anak didik nya . " Mulai dari tahun 2022 kita sudah mengintegrasikan projek pengolahan sampah sebagai salah satu upaya kami meningkatkan kepedulian lingkungan, jadi anak-anak kita libatkan pembuatan kompos dari sampah organik, dan pembuatan karya produk terdiri dari pembuatan lilin dan sabun dari minyak jelantah , juga Ekobrik dari sampah unorganik , nah fasilitator nya dari guru-guru di sini , untuk kompos dapat pendampingan dari lingkungan hidup agar kompos kami benar dalam pengolahan nya , hasil produksi kompos dan lilin , sebagian kami gunakan untuk pupuk di sekolah , kalau lebih kita jual , kemarin untuk selebrasi kita jual ke orang tua murid, kalau untuk lilin sebagian kami gunakan untuk perayaan natal , sebagian nya kita jual , ya namanya anak sekolah harus sabar mendidik untuk mencintai lingkungan, karena ga bisa langsung semua , pasti bertahap , jadi untuk kelas 7 dan 8 kami sudah integrasi , tapi kelas 9 karena kurikulum nya beda tapi kami tetap libatkan dalam Pokja Adiwiyata, jadi kami punya 10 Pokja terdiri dari kelas 7 sampai kelas 9 , bersama koordinator nya yaitu guru-guru tiap hari jumsi atau Jumat bersih kita lakukan kegiatan bertanam , ada mengelola daur ulang sampah , ada yang komposting , jadi semua terlibat walaupun tidak seratus persen tapi tetap kita upayakan anak-anak didik terlibat."pungkasnya.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini