Iklan

Klik Ternak

GMNI Organisasi Independen Junjung Tinggi Ideologi Marhaenisme yang di Cetuskan Bung Karno

lampumerahnews
Selasa, 07 November 2023, 20.16 WIB Last Updated 2023-11-07T13:16:58Z


LAMPUMERAHNEWS.ID
- Sinergitas antar organisasi kemahasiswaan demi menciptakan pemilu damai, GMNI DKI mengatakan pendapat nya.


Ketua GMNI DKI Michael Silalahi mengatakan, " Prinsip nya GMNI adalah organisasi kemahasiswaan, kita berlandaskan ideologi marhaenisme yang di cetuskan bung Karno jadi berkaitan dengan suku , etnis dan sebagainya itu sebenarnya sudah kita tanamkan dari proses kaderisasi di komisariat, jadi adapun perbedaan tadi sudah kita minimalisir oleh pemahaman ideologis , kemudian hal-hal yang sifat nya filosofis itu terus internalisasi kan dengan kader-kader sehingga ketika ada sedikit intrik ataupun perbedaan-perbedaan pandangan itu bisa di kelola dengan baik , sejauh ini perbedaan pandangan di organisasi pasti ada , tapi setidak nya bisa di kelola dengan  bijak dan Arif ."terangnya saat di temui di seketariatan GMNI DKI, Jl Cikini Raya no 69 , Jakarta Pusat .(18/10).


Bang ikel sapaan akrab nya sampaikan jumlah anggota GMNI se- DKI . "Di tingkat Nasional anggota GMNI mungkin mencapai ratusan ribu , tapi kalau di provinsi dari data base di tahun 2022 kurang lebih 700 sampai 900 kader SE Jakarta . Visi misi dari GMNI itu perjuangan adalah menghilangkan penghisapan dari kapitalisme sesuai dengan ajaran pokok pikiran bung Karno kemudian misi visi kita kedepannya menghilangkan kemiskinan, membantu rakyat miskin kota , kemudian menghasilkan karakteristik juga politik kebangsaan yang lebih kuat ."jelasnya .


Lebih lanjut ketua DKI GMNI juga ceritakan lebih luas lagi visi dan misi dari GMNI itu sendiri. "Kalau dari sisi GMNI sendiri kita mempunyai misi kebangsaan harus kita mampu mengakomodasi seluruh perbedaan pandangan setiap organisasi, merangkul organisasi yang berbeda-beda, misal organisasi yang berlandaskan keagamaan adapun kelompok tertentu, saya kira GMNI sudah terbiasa atau sering berkomunikasi dengan berbagai elemen dan organisasi lain sepanjang tidak menggangu internal itu satu hal , dan yang selalu kita dengungkan adalah persoalan-persoalan kebangsaan, terutama ideologi Pancasila ."lanjutnya.


Menanggapi soal cawe-cawe Persiden Jokowi beberapa waktu lalu GMNI beranggapan itu merupakan hal yang lumrah bagi seorang pemimpin Bangsa. "Soal cawe-cawe kalimat pak Jokowi saya merespon nya bapak Joko Widodo selaku presiden RI saya kira dalam kapasitas saya sebagai mahasiswa itu perlu di telusuri secara dalam , artinya cawe-cawe ini dalam pengertian apa , apakah dalam dimensi politik, untuk menguntungkan satu dua pihak atau pun dalam landscape yang lain semisal persoalan menyangkut pertumbuhan ekonomi, pembangunan infrastruktur dan sebagainya, saya kira hal yang kedua itu di maknakan oleh pak presiden hal yang lumrah dan saya kira sebagai presiden itu penting, karena tidak hanya presiden tapi bangsa ini para stekholder juga akan berbuat yang sama tapi ketika di tafsirkan sebagai urusan politis perlu kita kritisi karena jangan sampai kalimat cawe-cawe ini hanya untuk menguntungkan segelintir pihak ataupun bahasa yang di dengar menguntungkan oligarki maksudnya mempertahankan kekayaan dengan instrumen negara . GMNI organisasi independen kita tidak terafiliasi oleh partai politik mana pun kalau persoalan apakah GMNI secara kelembagaan dukung mendukung satu pihak itu tidak mungkin, secara AD-ART kita sudah jelas kita independen tapi kalau secara personal kader-kader kita punya referensi politik masing-masing. "Pungkasnya.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini