LAMPUMERAHNEWS.ID - Hari jadinya SPTKBM (Serikat Pekerja Tenaga Kerja Bongkar Muat) pelabuhan Tanjung Priok yang ke 21 mengusung tema" Membangun Sinergi, Mewujudkan TKBM Indonesia yang berkualitas Dunia , Bermartabat, Sejahtera Lahir dan Batin atin , milad yang di adakan di Balai Sudarso, Jakarta Utara di hadiri oleh Otoritas Pelabuhan, Pemerintahan Kota Administrasi Jakarta Utara, Ketua Koperasi TKBM Pelabuhan Tanjung Priok, polres Pelabuhan Tanjung Priok, Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) , Ketua Serikat Pekerja TPK Koja, Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dan beberapa ketua Serikat Pekerja juga anggota SPTKBM Pelabuhan Tanjung Priok.(27/9).
Ketua Umum SPTKBMI Syukur Ahmad mengatakan " Hari ini SPTKBM Pelabuhan Tanjung Priok Indonesia rayakan milad nya yang ke 21 sekaligus pembukaan rapat kerja cabang sptkbm pelabuhan Tanjung Priok, adapun tema yang diusung kali ini membangun sinergi, mewujudkan tkbm Indonesia yang berkualitas dunia , bermartabat, sejahtera lahir dan batin ." Kata nya .
Syukur Ahmad pun berharap kedepannya agar bisa kolaborasi dengan instansi terkait dan kompetensi pekerja nya bisa diandalkan.
" kita berharap kedepannya bahwa ketika kita ingin meraih sesuatu yang berkualitas, yang berprestasi, itu kita tidak bisa melakukan itu sendiri bahwa sinergi atau kolaborasi dengan berbagai pihak terkait perlu kita jalankan sama-sama, paling tidak di pelabuhan ini perhubungan laut , KSOP , Koprasi TKBM pelabuhan, serikat pekerja dan PBMI asosiasi bongkar muat , dan Disnaker wilayah, yang paling penting kedepannya kompetensi kerja tkbm khususnya pelabuhan Tanjung Priok ini semakin meningkat sesuai dengan tidak hanya yang berstandar nasional tapi juga standar internasional itu yang kami maksud dengan berkualitas dunia , aturan-aturan pun perlu di siapkan , paling tidak pemerintah menetapkan suatu standarisasi, mulai dari basic safety training, scrb dan seterusnya, sampai ratting paling tidak tkbm pelabuhan juga harus ada standarisasi misalnya KRK atau ketua regu itu harus punya kompetensi apa saja sih dan anggota kemudian juga di pisah pekerja konvensional dan kontener ini standarisasi nya tentunya berbeda, yang kontener lebih banyak resiko kecelakaan, karena dia kerja dengan resiko tinggi, artinya dia saat melakukan bongkar muat diatas kapal generasi ke 5 itu sampai muat 6000 dengan ketinggian 6 Tier keatas , ini yang perlu di perhatikan oleh kita semua bahwa keselamatan mereka itu menjadi konsentrasi kita semua , tujuan nya bahwa sptkbm pelabuhan Tanjung Priok khususnya bahwa kecelakaan kerja bisa zero accident, kami sangat konsen sebagai pimpinan pusat SPTKBM agar semua pekerja TKBM benar-benar memiliki kompetensi minimal K 3 dulu kemudian kompetensi kerja lain nya karena k3 ini menjadi dasar utama dalam melakukan setiap bongkar muat terlebih barang-barang berbahaya seperti kimia dan sebagai nya ." Himbau nya .
Menurut Turwedi ketua SPTKBM Cabang Pelabuhan Tanjung Priok kesejahteraan akan terwujud apalagi Sumber Daya Manusia nya lebih berkualitas dan hal itu di dorong demgan adanya pelatihan standar Nasional dan internasional.
"Ya tema kali ini salah satunya adalah kesejahteraan, mengapa karena SDM kami memang belum memadai karena memang belum memiliki kriteria-kriteria insyaallah kita akan dapat kesejahteraan, dari dasar dulu , dari dasar aja SDM nya belum memenuhi syarat, jika kita berkualitas jika ingin lebih baik' lagi harus ada pelatihan-pelatihan SPTKBMI miliki program kedepan nya harus ada pelatihan-pelatihan organisasi dan pelatihan SDM buat anggota tkbm pelabuhan Tanjung Priok, ada beberapa hal juga yang harus kami bahas di rapat kerja hari ini program kami ini sebetulnya adalah program jangka panjang dan jangka pendek, jangka panjang nya adalah harus registrasi ulang anggota kami , dan bisa melihat mana yang masih rendah dan yang sudah memenuhi syarat dan jangka panjang kami harus dengan pelatihan dan jangka pendek nya kami ingin mensejahterakan Anggota SPTKBM dengan cara bersosialisasi, konsolidasi dan juga ada sedikit pelatihan per 3 bulan sekali jadi ada kesetaraan dan kesenjangan anggota, mudah-mudahan kami dari cabang SPTKBM pelabuhan Tanjung Priok bisa mensejahterakan Anggota dengan program jangka panjang dan jangka pendek , insyaallah Desember kita akan mulai pelatihan tersebut."paparnya .
Jumhur Hidayat sampai kan kekuatan buruh yang. nantinya akan merubah nasib dan kesejahteraan buruh dan pekerja itu sendiri, bahwa saat ini yang di perlukan oleh buruh dan serikat adalah kolektif bargaining position.
"Apa sih kekuatan buruh ? Kekuasaan gak punya , yang kita punya hanya kebersamaan, kolektif bargaining posision jadi posisi itu adalah posisi tawar secara kolektif itulah hukum besi dari gerakan buruh seluruh dunia manapun kolektif bargaining jadi posisi tawar bersama, kalau ini tidak di manfaatkan maka jangan salahkan kalau tertindas terus , mau mogok ga berani , mau begini ga berani , demo ga berani ya sudah hancurlah memang sudah pilihan nasib nya hidup tertindas kalau mau berubah nasib harus memperkuat bargaining kolektif position itu , dan itulah tugas serikat buruh ."tegasnya saat memberikan sambutan.
Yang Jumhur takut kan adalah pemimpin serikat bermain mata dengan instansi terkait sehingga posisi buruh dan serikat makin di sepelekan , "bahaya nya memang nantinya pimpinan serikat ini yang bukan bermain mata tapi berhubungan baik dengan partner jadi dia agak sungkan dengan bargaining position itu , dan itu ga bener , senyum baik manis itu bukan kita luluh , tetapi kita harus fleksibel dalam bergaul tapi berpegang prinsip dan keyakinan harus kokoh seperti batu karang , contoh misal nya kita ingin kesejahteraan berani gak buruh tanjung Priok adakan mogok kerja 6 serikat buruh di pelabuhan 1 yang berani mogok kerja dan yang 5 tidak berani bagaimana ini ? Sindirnya .
Jumhur katakan kalau ingin ada perubahan ya harus action yang pasti demi kesejahteraan "saya pernah melakukan mogok kerja di pelabuhan Tanjung Perak sekitar 4000 buruh lakukan mogok kerja, dan di Pelabuhan Tanjung Perak seluruh pekerja nya ada di naungan SPMI SPSI jadi 1 komando , mogok kerja ya berenti kerja dan akhirnya mereka para pengusaha ampun - ampunan kemudian akhirnya peraturan itu tidak di berlakukan kembali jadi kalau itu tidak sanggup nunggu perubahan dari langit , nunggu ganti pemimpin yang pro dengan buruh ya mau sampai kapan, jadi jangan salahkan kalau kesejahteraan masih seperti ini karena tidak ada nya kolektif bargaining position tadi ."tandasnya .