LAMPUMERAHNEWS.ID - Sekretaris DPP IMM 2014-2016 Abdul Rahman menanggapi kritik Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar Ahmad Tawalla terhadap Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan.
Rahman menjelaskan bahwa apa yang dinyatakan Dzulfikar dengan posisinya sebagai ketua Umum Ortom Muhammadiyah yang masih aktif tidak elok dan terlalu tendensius untuk menyerang personal Anies untuk kepentingan mengangkat capres yang didukungnya . di sisi lain, tambah Rahman, kritik dilontarkan Dzulfikar juga tampak sangat dangkal karena tanpa dilandasi pengetahuan yang mendalam tentang sikap politik yang dikritiknya.
"Ini kritik yang sangat mudah untuk mengidentifikasi kalau yang mengkritik ini sungguh miskin literasi politik. Ia bilang Anis sosok ambisius, tapi tak melihat ke dalam diri dan capres yang didukungnya," tukas mantan Ketua Bidang Kader Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu, Minggu (7/1/2024).
Lebih jauh, Rahman menjelaskan detail kedangkalan kritik Dzulfikar. Pertama, soal keikutsertaan Anies dalam konvensi Partai Demokrat tahun 2013, bahwa konvensi merupakan bagian dari proses demokrasi yang terbuka untuk siapa saja. "Capres dukungannya Dzulfikar bukannya tahun 2004 pernah ikut konvensi juga di Partai Golkar," cetusnya.
Kedua, soal mendekat ke Jokowi pada Pilpres 2014 untuk menjadi menteri dan mendekati Prabowo tahun 2017 untuk menjadi calon Gubernur DKI Jakarta. "Untuk dua hal ini, saudaraku Dzulfikar cukup buka dokumen berita bagaimana proses dari kedua hal tersebut. Nanti akan temukan siapa yang mendekat siapa yang didekati. Ada banyak jejak digitalnya di media-media, asalkan mau saja," tuturnya.
Rahman pun turut mengimbau masyarakat, khususnya kalangan muda untuk selalu mengedepankan sikap yang bijaksana dalam membangun preferensi politik. Caranya dengan menilai integritas calon berdasarkan jejak rekam dan prestasi, visi misi dan gagasan, serta proses yang dilalui untuk berada pada posisi siap bertarung dalam kontestasi.
(Red)