Iklan

Klik Ternak

Meroketnya Suara Salah Satu Caleg Partai Nasdem di Dapil 9 Jakbar Menjadi Sorotan dari Berbagai Partai

lampumerahnews
Selasa, 27 Februari 2024, 00.34 WIB Last Updated 2024-02-27T11:14:13Z


LAMPUMERAHNEWS.ID
- Meroketnya suara salah satu calon Legislatif DPRD DKI Jakarta Dapil 9 dari Partai NasDem yang meliputi wilayah Kecamatan Cengkareng, Kecamatan Kalideres dan juga Kecamatan Tambora, menimbulkan gejolak yang luar biasa sesama kontestan di partai Nasdem. 


Bahkan gejolak tersebut sampai ke lintas Partai yang ikut serta meramaikan kontestasi politik di pemilu serentak yang di laksanakan pada Tanggal 14 Februari 2024 beberapa waktu lalu. 


Pasalnya dari jumlah hasil penghitungan suara di Kecamatan Tambora khususnya di RW 009 Kelurahan Pekojan jumlah DPT (Daftar Pemilih Tetap) sebanyak 2.808. Namun anehnya dalam hasil perhitungan suara itu Caleg dari Partai Nasdem no urut 8 memperoleh suara sebesar 2.152 di 11 TPS dengan jumlah tingkat pemilih sebanyak 40%.


Adanya jumlah suara yang Fantastis itu, Timses dari salah satu partai yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, dirinya merasa aneh dengan hasil suara sangat tinggi yang didapati oleh salah satu Caleg dari partai Nasdem.


"Ya saya melihat nya sih aneh, suara dari salah satu caleg partai Nasdem tinggi banget di kecamatan Tambora, yang terlebih terlihat aneh di salah satu wilayah di kecamatan Tambora ada kantong-kantong simpatisan yang kental dengan PDI perjuangan, masa iya sih suara nya anjlok, ini sebenarnya ada apa?," tanyanya heran. 


Ia juga menambahkan bahwa suara caleg pendatang baru di partai Nasdem itu sangat tidak masuk diakal, menurutnya, di lihat dari jumlah yang di perolehnya saat ini hampir setiap TPS di Kecamatan Tambora diduga suara di giring ke Nama calon no urut 8. 


"Ya menurut saya ini luar biasa yang saya lihat dari jumlah yang dia dapati, hampir 100 % suara di salah satu RW di Kelurahan Pekojan ada di caleg no urut 8 dari Nasdem, sedangkan yang sedang ber kontestasikan dari berbagai partai, ada apa ini?," ucapnya.


Menyoroti hasil yang begitu Fantastic, Ketua KPPS Suryani menepisnya, "Kami PPK tidak punya kuasa hukum, tapi kami secara hirarki kami buat atasan silahkan berkoordinasi, kalau di PPK permintaan sampling surat suara kami tidak bisa berikan, tapi kalau kejadian itu terjadi di panel dan ada selisih bisa di ajukan penghitungan ulang, tapi ini tidak ada dan clear, tidak ada masalah,"ungkapnya.


"Nah di tps-tps di RW 09 Pekojan itu tidak ada kejadian apa-apa bahkan setelah di bacakan di GOR pun tidak ada masalah apa-apa, saksi pun tidak ada gugatan apa-apa, dan real hasil pencoblosan, kalau pun ada mungkin 1 atau 2 dan itu pasti keliatan, untuk hitung jumlah golput tinggal di hitung dari jumlah kehadiran pemilihnya sendiri, tinggal di kurangin dari jumlah DPT dan jumlah kehadiran baru kelihatan berapa banyak nya golput,"Jelas Suryani saat di temui di tempat penghitungan suara GOR Tambora, Jakarta Barat. (25/2). 


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini