Iklan

Klik Ternak

Puluhan Tahun Warga Simpang Wie Sulit Dapatkan Air Bersih

lampumerahnews
Kamis, 29 Februari 2024, 17.35 WIB Last Updated 2024-02-29T10:35:45Z


LAMPUMERAHNEWS.ID - Warga Gampong Simpang Wie, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, dilanda keresahan. Pasalnya sudah puluhan tahun sulit untuk mendapatkan air bersih. 


"Sudah puluhan tahun warga Simpang Wie sulit mendapatkan air bersih. Seluruh sumur milik warga airnya berwarna kuning bercampur karat, dan bisa mengancam kesehatan warga," kata Hendrik, (45) warga setempat, kepada LAMPUMERAHNEWS.ID, Rabu, (28/2/2024).


Selain itu, tambah Hendrik, kondisi air berwarna karat tersebut, tidak bisa untuk membersihkan tubuh, sebab setelah mandi menggunakan air itu, tubuh seakan berminyak, dan kulit menjadi kusam.


"Untuk mandi saja, badan terasa berminyak dan kulit menjadi kusam. Mencuci pakaian berwarna putih langsung bercak kekuningan. Untuk kebutuhan air minum dan memasak, terpaksa membeli air bersih dengan penjual air bersih," terang Hendrik 


Sulitnya air bersih digampong itu, lanjut Hendrik, juga berdampak tidak betahnya warga tinggal digampong itu, sehingga mengurangi jumlah Kepala Keluarga (KK) yang telah pindah dari gampong tersebut.


"Jangankan masyarakat lain mau tinggal di gampong ini, masyarakat setempat yang tinggal digampong ini saja seakan tidak betah, akibat sulitnya mendapatkan air bersih," ucap Hendrik


Dengan adanya kondisi tersebut, Hendrik berharap dengan Pemerintah Kota (Pemko) Langsa, agar bisa membangun pasilitas air bersih untuk kebutuhan warga di Gampong Simpang Wie.


"Mohon perhatian dari pemerintah, agar bisa membangun pasilitas air bersih. Karena warga sangat membutuhkan air bersih untuk kesehatan," ujar Hendrik


Terkait hal tersebut, Geuchik Gampong Simpang Wie, Kecamatan Langsa Timur, Kota Langsa, Ibnu Habas dikonfirmasi LAMPUMERAHNEWS.ID, via WhatsApp, Kamis (29/2/2024) membenarkan di gampong itu kondisi air sumur milik warga berwana kuning dan berkarat, sehingga menjadi keresahan bagi warga di gampong tersebut.


"Selama ini kami sulit mendapatkan air bersih, karena sudah puluhan tahun kondisi sumber air di Gampong Simpang Wie berwarna kuning dan berkarat," terang Ibnu. 


Untuk mengatasi kondisi itu, tambah Ibnu, pihaknya (perangkat gampong setempat, red) ada memanfaatkan kembali bangunan bak penampung air yang lama terbengkalai di lokasi Mushola di gampong itu, untuk menampung  air dengan cara disaring untuk menghasilkan air bersih (jernih) untuk dimanfaatkan oleh warga setempat. 


"Di Mushola ada bak penampung air lama terbengkalai, kami bersihkan, kemudian kami buat saringan untuk menghasilkan air bersih. Dan warga saat mencuci pakaian memanfaatkan air di bak tersebut," ungkap Ibnu sembari dirinya menambahkan, untuk air minum warga tetap membeli air bersih dari penjual air bersih kemasan jerigen besar yang setiap hari keliling di gampong tersebut. 


Pipa PDAM Terpasang Dua Tahun Lalu, Air tak Bisa Dialirkan


Ibnu Habas juga menyampaikan, bahwa di gampongnya sudah ada pemasangan pipa air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Keumueneng Langsa, namun hingga kini belum ada dialirkan air oleh pihak PDAM tersebut di gampong itu.


"Sebenarnya sejak dua tahun lalu sudah ada pemasangan pipa air dari PDAM Tirta Keumueneng di gampong kami. Namun hingga kini air belum juga dialirkan oleh pihak PDAM, alasannya stok air PDAM tidak cukup untuk dialirkan ke pipa tersebut," jelas Ibnu. 


Dengan telah dipasangnya pipa air tersebut, lanjut Ibnu, pihak PDAM Tirta Keumueneng harus berupaya untuk bisa mengalirkan air ke pipa yang telah terpasang di gampongnya itu, agar warga setempat bisa mendapatkan air bersih untuk kebutuhan sehari - hari. 


"Saya berharap, pihak PDAM bisa berupaya mengalirkan air ke pipa itu, biar warga bisa mendapatkan air bersih. Untuk apa pipa terpasang, kalau air tidak bisa disalurkan, itu sama saja pembangunan yang sia - sia," kata Ibnu mengakhiri. (Sutrisno)


 

Komentar

Tampilkan

Terkini