Iklan

Klik Ternak

Barang Seludupan Asal Thailand Diamankan Poldasu Milik Eni Warga Aceh Tamiang

lampumerahnews
Jumat, 31 Mei 2024, 13.54 WIB Last Updated 2024-05-31T09:14:56Z

 


LAMPUMERAHNEWS.ID - Dua truk membawa sejumlah barang seludupan asal Thailand ditangkap Tim Denintel Komando Daerah Militer 1 Bukit Barisan (Kodam I/BB), Sumatera Utara, Senin, (20/5/ 2024), dan telah diserahkan ke Polisi Daerah Sumatera Utara (Poldasu), guna proses hukum lebih lanjut, ternyata barang tersebut milik Eni, warga Aceh Tamiang. 


"Itu barang milik kak Eni. Kak Eni yang kerja itu kan?. Si Ful (maksudnya Syaiful Bahri, red) mana ada kerja lagi (bisnis barang seludupan) sejak ikut Caleg," kata Rusli alias Koceng, warga Aceh Tamiang, saat dihubungi wartawan via WhatsApp, Kamis, (30/5/2024), tekait dua truk membawa sejumlah barang seludupan asal Thailand ditangkap pihak Kodam 1/BB.


Koceng yang pernah menggeluti binis barang ilegal dari sejumlah negeri jiran tersebut mengakui dampak dari tertangkapnya barang seludupan milik Eni tersebut akan dikait - kaitan dengan dirinya maupun Syaiful Bahri. 


"Kalau pun dibilang Eni pemilik barang seludupan tersebut, kan tetap terbawa nama saya dan terbawak nama si Ful. Cuman yang kerja (bisnis penyeludupan, red) sekarang kan Eni," jelas Koceng. 


Saat ditanya, barang seludupan milik Eni yang ditangkap itu, apa nilainya hingga mencapai Rp 4 Miliar?. Koceng sepontan menjawab barang tersebut nilainya tidak mencapai miliaran rupiah. 


"Ah, mana ada. Kalau orang bilang kan bisa - bisa aja. Sekarang keretanya (sepeda motor, red) 17 bijik, ya kan?, kalau orang ngak suka, dibilangnya banyak - banyak. Keretanya 17 bijik, Harly nya tiga. Harga Harly secen itu berapalah, dan itu pun punya orang, cuman ambil ongkos angkat (angkut) saja. Yang tau harganya kan yang punya barang. Ya kan?. terang Koceng. 


Kalau ayam (asal Thailand, red), lanjut Koceng, jumlahnya 53 ekor, harga jualnya misalkan per-ekornya Rp 10 juta, tentu hasil pendapatan Rp 530 juta. 


"Kalau Harly nya kita bilang lah harganya satu bijik (unit) Rp 50 juta kali tiga, baru Rp 150 juta. Betul kan?. Jadi Rp 530 tambah Rp 150 juta, baru 680 juta. Kereta - kereta besar lainnya pun ada yang harga Rp 15 juta. Kali 13 bijik, berapa duitnya?. Jadi kalau ada orang bilangnya itu sampai 4 miliar, karena mulut ngak bayar, dia ngomong ya bisa - bisa aja,. Ya kan?", terang Koceng.


Berita yang dilangsir media online www.detik.com, dua truk membawa motor gede (moge) dan sparepart dari Thailand tersebut, ditangkap didaerah Langkat, Sumatera Utara (Sumut).


"Para pelaku dengan sengaja memasukkan barang ke Indonesia, sehingga negara mengalami kerugian hingga puluhan miliar," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (28/5/2024).


Hadi mengatakan dua truk itu diamankan di Jalan Besilam, Kecamatan Tanjung Pura, Senin, 20 Mei 2024. Truk tersebut berangkat dari Aceh menuju Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.


Tim Denintel Kodam I/BB yang menerima informasi itu lalu menuju lokasi dan mengamankan truk itu. Setelah itu, penanganan kasus tersebut diserahkan ke Polda Sumut.


"Denintel Kodam I/BB berkoordinasi dan melimpahkan proses penegakan hukum kepada Ditreskrimsus Polda Sumut," sebutnya.


Adapun barang-barang yang diselundupkan itu, yakni tiga karung balpres monza, dua ekor Anjing Bulldog, 13 moge dengan berbagai merek, 31 kotak sparepart asal Thailand, lima kotak obat-obatan ayam asal Thailand, 63 ekor ayam siam Bangkok Thailand dan sejumlah barang lainnya.


Mantan Kapolres Biak Papua itu menyebut pihaknya telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus itu. Namun, Hadi masih enggan memerincinya, dia menyebut kasus tersebut akan segera dirilis.


"Penyidik telah menetapkan empat orang tersangka serta mengamankan dua truk. Nanti dirilis Kapolda dan Pangdam," pungkasnya. (Sutrisno).

Komentar

Tampilkan

Terkini