Iklan

Klik Ternak

Din Syamsuddin di Kazan: Russia-Dunia Islam Dapat Menjadi Kekuatan Dunia Baru

lampumerahnews
Jumat, 17 Mei 2024, 21.34 WIB Last Updated 2024-05-17T14:34:21Z


LAMPUMERAHNEWS.ID
- Kerja sama Federasi Russia dan Dunia Islam akan menjadi kekuatan dunia baru yang kuat dan handal. Demikian ditegaskan oleh Prof. Dr. M. Din Syamsuddin, Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2010, 2010-2015 pada Sidang Grup Visi Strategis Federasi Russia-Dunia Islam di Kazan, Russia .


Din Syamsuddin, yang menjadi anggota Grup Visi Strategis tersebut sejak 2007, menjadi pembicara pada sidang yang diikuti sekitar 100 tokoh dari beberapa Negara Islam dan para tokoh Russia. Hadir juga yang mewakili Sekjen OKI, perwakilan Presiden Vladimir Putin, dan Presiden Republik Tatarstan Mr. Rustam Minikhanov yang merupakan Ketua Grup Visi Strategis Federasi Russia-Dunia Islam, dan sejumlah mufti dari beberapa negara eks Uni Soviet.


Dalam kesempatan itu Din Syamsuddin menyinggung tema sidang Russia dan Dunia islam bertajuk tema Tata Dunia Multipolar yang Adil dan Pembangunan yang Aman. 


 "antara Russia dan Dunia Islam terdapat hubungan sejarah panjang yakni islam masuk ke Russia lebih dari 1000 tahun lalu , Islam menjadi unsur kebudayaan dan peradaban di Russia, dan pemeluk Islam yang signifikan di Russia (ada sekitar 20%) ." Terang Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN "Din Syamsuddin dalam pidatonya di sidang Russia dan Dunia Islam. " Russia 16 Mei 2024 . 


Selain itu Prof Din Syamsuddin juga tegaskan pentingnya kerja sama antara dua pihak dan mendesak pergeseran geopolitik, geo ekonomi dan geo strategis dunia. 

" Di perlukan kerja sama antara keduanya sangat penting dan bahkan mendesak , melihat adanya pergeseran geopolitik, geoekonomi, dan geostrategis dunia ke dari kawasan Atlantik ke kawasan Pasifik. Pergeseran ini membawa tampilnya Tiongkok, sementara Amerika Serikat dan Barat mengalami kemunduran. Kondisi global pasca Perang Dingin yang menciptakan dunia multipolar perlu bersifat adil. Maka kerja sama Russia-Dunia Islam merupakan solusi."tegasnya.


Pada sisi lain, Mantan Ketua Umum MUI Pusat dan Ketua Dewan Pertimbangan MUI Pusat ini, juga menjelaskan faktor Islam menjadi perekat kerja sama. Selain faktor historis dan demografis Muslim yang signifikan di Russia, faktor sosiologi Rakyat Russia yang bersimpati pada Islam (bukan Islamofobia) juga menjadi faktor penting. Ditambah faktor politik, yaitu sikap Presiden Vladimir Putin yang bersimpati kepada Islam dan umat Islam. Ini yang tidak dimiliki Amerika Serikat dan Negara-negara Barat. Bahkan di kawasan ini fobia terhadap Islam merajalela dan Islam atau umat Islam dianggap sebagai musuh. Tentang masalah Palestina, AS dan Barat menerapkan standart ganda yang merugikan rakyat Palestina.


Kerja sama Russia-Dunia Islam khususnya dalam dalam bidang ekonomi dan perdagangan sudah berjalan lama, dan karenanya Federasi Russia menjadi pengamat (observer) OKI. 


Din Syamsuddin usulkan Kerja sama perlu di tingkat kan khususnya di bidang ilmu pengetahuan dan iptek.ini usul.


"Ya perlu ditingkatkan kerja sama khususnya dalam bidang ilmu pengetahuan dan iptek, serta dalam bidang politik yakni masing-masing pihak mendukung kepentingan politik pihak lain. Russia cukup luas diketahui mendukung kemerdekaan Rakyat Palestina, dan mengecam genoisida atas Rakyat Palestina di Gaza. Begitu pun, usul Din Syamsuddin, agar negara-negara Anggota OKI menolak gerakan NATO yg bergerak ke Timur hingga Ukraina yg mengancam keamanan Russia (hal ini sebenarnya menjadi kesepakatan dengan pembubaran Uni Soviet, namun Amerika Serikat dan NATO melanggar kesepakatan dengan dilakukannya Eastward Move atau pergerakan ke Timur yang dirasakan oleh Russia sebagai ancaman)."usul nya. 


Dalam kunjungan ke Kazan, Tatarstan, kali ini Prof. Dr. M. Din Syamsuddin juga diundang memberi kuliah umum bagi mahasiswa Jurusan Hubungan Internasional di Kazan Federal University.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini