Iklan

Klik Ternak

Din Syamsuddin Ingatkan Jangan Abaikan Kemungkaran Struktural

lampumerahnews
Senin, 13 Mei 2024, 00.27 WIB Last Updated 2024-05-12T17:27:18Z


LAMPUMERAHNEWS.ID
- Ketua Umum PP Muhammadiyah 2005-2010; 2010-2015 Prof. Dr. M. Din Syamsuddin tidak bosan-bosannya mengingatkan bahaya kemungkaran struktural yang melilit kehidupan Bangsa dan Negara. Kemungkaran struktural ini berdaya rusak dahsyat dan berdampak sistemik efektif terhadap kehidupan Bangsa dan Negara. Demikian ditegaskannya pada Ceramah Halal Bihalal dan Hari Bermuhammadiyah Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jakarta Barat, di Masjid Uswatun Hasanah, Jalan Daan Mogot, Sabtu 11/5-2024. 


Bertempat di ruang tengah Masjid yang besar dan indah itu dipenuhi jamaah, baik laki-laki maupun perempuan, termasuk sejumlah anggota Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DKI Jakarta, dan Dr. Ir. Narmodo, MAg, Ketua PDM Jakarta Barat dan sejumlah pengurus lainnya.


M. Din Syamsuddin, yang terakhir ini sering menyoroti masalah kemungkaran struktural, menegaskan bahwa jika kemungkaran struktural ini tidak dihentikan, maka potensi membawa Bangsa dan Negara ke arah kebangkrutan.


"Jika kemungkaran struktural ini tak di hentikan, maka potensi membawa Bangsa dan Negara menuju ke arah kebangkrutan. " Kata nya dalam tausiyah di hadapan para jamaah yang mengikuti acara halal bihalal. 


 Secara khusus, menurut Guru Besar Politik Islam Global FISIP UIN Jakarta ini, mengatakan kemungkaran struktural berupa sistem kenegaraan yang ultra liberal , berlaku di Indonesia telah dan tengah meminggirkan kekuatan politik Islam formal. 


"Kemungkaran struktural berupa sistem kenegaraan yang ultra liberal , berlaku di Indonesia telah dan tengah meminggirkan kekuatan politik Islam formal. Dampaknya lebih buruk dari Depolitisasi Islam oleh Rejim Orde Baru, karena kemungkaran struktural telah berdampak pada kemungkaran kultural bangsa/umat dengan merajalelanya pragmatisme, materialisme, dan oportunisme politik. Umat Islam secara de facto memisahkan politik dari agama. Hal demikian melengkapi keterpurukan umat Islam dalam bidang ekonomi, yaitu dengan adanya kesenjangan ekonomi antara segelintir orang yg bersekongkol dengan rezim penguasa dan umat Islam atau rakyat Indonesia yang terpuruk secara ekonomi (rakyat Indonesia bagaikan ayam yg mati kelaparan di lumbung padi)."katanya.


Lebih lanjut Presidium Gerakan Penegak Kedaulatan Rakyat (GPKR) sebutkan solusi nya. 


"Solusinya adalah perubahan dari dalam (_change from within_). Namun, rakyat Indonesia kehilangan momentum 10 tahun dengan kepemimpinan Nasional yang tidak tampil sebagai penyelesai masalah (problem maker), tapi sebagai bagian dari masalah (a part of the problem), bahkan sebagai pencipta masalah (a problem maker). Partai-partai politik pun tidak bisa diharapkan karena hampir semua mereka tiarap, dan para pemimpinnya tersandera kasus korupsi, sehingga lidahnya kelu dan kakinya kaku untuk menyuarakan kebenaran. Inilah lingkaran setan Indonesia, yg harus segera diatasi."paparnya lebih lanjut 


Sebelumnya Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah Pondok Labu ini menjelaskan hakikat bermuhammadiyah yg tiada lain berjuang dan beramal demi izzul Islam wal Muslimin, dan mencari ridha Allah SWT. Secara khusus Din Syamsuddin memuji Masjid Uswatun Hasanah Muhammadiyah Jakarta Barat yang sering menggelar bazar gratis khususnya untuk keluarga tak mampu.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini