Iklan

Klik Ternak

Aksi penguntitan terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah tuai tanda tanya, siapa kah dalang nya?

lampumerahnews
Minggu, 09 Juni 2024, 21.01 WIB Last Updated 2024-06-09T14:02:04Z

 


LAMPUMERAHNEWS.ID 

Aksi penguntitan yang di lakukan oleh anggota Densus 88 terhadap Jampidsus Febrie Adriansyah yang santer di perbincangkan tak sedikit yang mengaitkan penguntitan tersebut berkaitan dengan korupsi timah yang menyeret nama Harvey Moeis, suami Sandra Dewi.


Jampidsus, Febrie Ardiansyah tengah menangani perkara korupsi tata niaga timah yang merugikan negara Rp 271 triliun hingga sosok (Purn) Jenderal B pun kembali disorot.


Anggota Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah mengalami hal yang tak biasa selama menangani perkara korupsi tata niaga timah yang merugikan negara Rp 271 triliun.Ia mengaku ada anggota Densus 88 yang mengikutinya di aktivitasnya.

Sudah ada 21 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 19 di antaranya ditahan Kejagung. Beberapa waktu lalu memang beredar kabar ada sosok pensiunan jenderal bintang empat di pusaran korupsi tambang tersebut. Sosok ini lah yang di sebut berperan 

 sebagai pelindung mereka yang terlibat kejahatan ini.

Tapi sampai saat ini sosok Jenderal yang membekingi masih menjadi misteri. 


Banyak beredar pertanyaan di masyarakat siapakah dalang dari Densus 88 Buntuti Jampidsus Kejagung?

Soal adanya sosok jenderal purnawirawan tersebut kali pertama diungkap oleh Sekretaris Pendiri Indonesia Audit Watch (IAW) Iskandar Sitorus.


Di dalam institusi kemiliteran dan kepolisian, bintang 4 merujuk pada pangkat Jenderal.

Sejauh ini Iskandar Sitorus tak menjelaskan secara detail sosok bintang 4 diduga beking praktik hitam tambang timah itu. 

Tak membeberkan secara rinci, Iskandar Sitorus hanya mengatakan, bintang 4 itu pensiunan aparat berseragam.

Iskandar Sitorus menyebutkan ada oknum bintang 4, seorang oknum pensiunan dan berseragam sebagai sosok di balik praktik hitam pertambangan timah tersebut.

Dia melanjutkan, pensiunan bintang 4 itu berinisial B dan seorang laki-laki.

Modus B yakni mengakomodir praktik hitam tambang timah melalui mantan anak buahnya. Bahkan B ini mengorganisir sampai terjadinya pembelian smelter.


Sebelumnya 16 orang telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi Timah di Bangka yang rugikan negara hingga Rp 271 triliun. Setelah itu beredar kabar ada seorang jenderal purnawirawan turut terlibat melindungi tambang ilegal di Bangka.

Meski demikian hingga saat ini motif dugaan sejumlah anggota Densus 88 yang menguntit atau memata-matai Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung Febrie Adriansyah belum juga terungkap secara jelas dan terang. Namun, kini masalah tersebut sudah berakhir dengan damai.

Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejaksaan Agung, Ketut Sumedana, mengonfirmasi bahwa anggota Densus 88 Anti Teror Polri memang menguntit Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Febrie Adriansyah.

Namun, menurut Ketut, masalah tersebut sudah diselesaikan oleh pimpinan masing-masing institusi.

"Saya kira itu penjelasan saya, jangan terlalu panjang lebar. Semua sudah damai, semuanya sudah selesai," kata Ketut di Gedung Kejaksaan Agung, Jakarta, seperti dikutip dari Antara.

Ketut menjelaskan bahwa masalah penguntitan ini telah diselesaikan pada hari ketika anggota Densus 88 ketahuan membuntuti Jampidsus di restoran tersebut.

Ketut juga mengonfirmasi bahwa Kejaksaan Agung telah memeriksa anggota Densus 88 tersebut.

Dari pemeriksaan tersebut ditemukan bahwa di dalam ponsel anggota Densus itu terdapat profil Jampidsus Febrie Adriansyah.


Terpisah, Inspektur Jenderal Shandi Nugroho, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, menyatakan bahwa personel yang melakukan penguntitan telah menjalani pemeriksaan oleh Divisi Profesi dan Pengamanan Polri (Propam). 


"Dari Divisi Propam kami mendapat informasi bahwa anggota tersebut sudah diperiksa dan tidak ada masalah," kata Shandi saat konferensi pers di Mabes Polri, 30 Mei 2024 lalu. 

 

Sumber berita : pikiran rakyat

Komentar

Tampilkan

Terkini