Iklan

Klik Ternak

Kearifan Lokal sangat membantu ciptakan kedaulatan pangan

lampumerahnews
Sabtu, 29 Juni 2024, 17.19 WIB Last Updated 2024-06-29T10:19:22Z

 



Lampu merah news. id

Jakarta - Menanggapi perintah Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu soal Bulog untuk mengakusisi beras asal Kamboja, Jim Komen Sihombing pendiri Jakarta Barometer katakan " Saya rasa keputusan pemimpin kita sudah benar, menurut saya mungkin presiden mengantisipasi ketersediaan pangan di Negara kita dan menekan tinggi nya harga beras, jadi pemerintah bersama stek holder sudah mempersiapkan hadapi ketahanan pangan untuk Negara ini, balik lagi semua itu demi keberlangsungan hidup masyarakat di Indonesia "kata Bang Jim saat di temui di kedai kopi, Jakarta Timur bener waktu lalu.


Jim Lomen mengingat kan kembali cara petani zaman dulu di mana kearifan lokal di jaga sehingga Indonesia yang di kenal sebagai lumbung pangan tidak pernah alami masalah pangan sampai akhirnya mendatang kan beras dari Negara lain.


" Bila saya mengingat masa kecil dulu di kampung halaman di Sumatra sana, tiap pagi hari saya berjalan di pematang sawah sambil mengamati dan berfikir  bagaimana dulu leluhur kita  menanam padi masih memakai kearifan lokal, mulai dari cara membajak sawah, mengatasi hama yang berasal dari binatang seperti burung, tikus dan hama wereng, dulu itu benar-benar memakai cara yang alami. Misal untuk pupuk pun dari daun-daun kering yang di jadikan pupuk dan kotoran binatang, hasil nya luar biasa , panen yang berlimpah dan padi nya pun berkwalitas. " Bebernnya.


Hasil panen yang berlimpah bukan hanya dari pemberian pupuk yang alami , menurut Bang Jim cara mengatasi hama pun para leluhur kita masih gunakan kearifan lokal.
" Dan untuk menghindari hama di ani-ani sawah di berikan daun-daun sehingga tikus atau hama padi tidak langsung ke padi  , kemudian cara supaya tikus tidak masuk ke sawah adalah uler sawah leluhur kita dulu supaya tikus tidak masuk ke sawah potongan rambut-rambut orang tua kita di taro di pinggir sawah, dan tikus tidak akan masuk karena mencium bau rambut manusia bila mana masuk pasti ada ular sawah dan hasil nya melimpah. Mengingat dulu Negara kita adalah Negara penghasil Padi yang luar biasa atau di sebut Lumbung Padi. " Urai nya .


Tapi di Indonesia juga masih ada daerah yang terus melestarikan kearifan lokal, pasalnya Suku Badui adalah satu daerah yang masih menggunakan cara alami untuk menjaga ketahan pangan masyarakat nya.


"kita belajar dari suku Badui belum pernah terdengar suku ini mengalami kekurangan pangan karena kearifan lokal nya masih di jaga , di Badui sana baik dari pertanian, perkebunan sampai peternakan nya masih menggunakan bahan-bahan alami, kita bisa melihat di beberapa tayangan televisi dan YouTube bagaimana kehidupan di suku Badui, masyarakat nya tidak pernah kekurangan pangan, karena di sana masyarakat nya masih sangat perduli mempertahankan apa yang di lakukan leluhur nya terdahulu." Terang nya .


Selain kearifan lokal terjaga di tahun 1990 an informasi perubahan iklim dan juga harga jual kebutuhan pangan selalu di siaran melalui siaran televisi, radio sampai koran.

" Nah selain itu di zaman era saya masih duduk di sekolah dulu itu stasiun televisi ataupun radio bahkan media cetak pasti menyiarkan  perubahan iklim , jadi para petani tahu kondisi iklim saat ini, apakah saat musim penghujan ataupun musim tanam sehingga para petani bisa lebih jaga-jaga terhadap perubahan iklim, lalu ada lagi informasi soal harga beras, cabai dan lain nya dengan tujuan menghindari para tengkulak nah saat ini tidak ada lagi siaran informasi seperti itu  yang memang sangat penting untuk para petani dan peternak." Sesalnya.


Jim Lomen berharap adanya kedaulatan pangan di setiap wilayah di Indonesia dengan tujuan meningkatkan ketahanan pangan sehingga kebutuhan pasokan pangan di Indonesia dapat teratasi dengan baik.

" Sebagai warga Negara saya berharap pemerintah dalam hal ini konsen untuk membuat program ketahanan  pangan, agar semua warga nya sadar pentingnya menjaga kedaulatan pangan. "Imbuhnya.

Komentar

Tampilkan

Terkini