Iklan

Klik Ternak

Koceng: Barang Second di Singapore Ngak Ada Harganya. Sudah Sampai Tempat Kita, Kotoran Kambing Pun Jadi Mahal Harganya

lampumerahnews
Sabtu, 01 Juni 2024, 23.29 WIB Last Updated 2024-06-01T16:29:54Z


LAMPUMERAHNEWS.ID - Rusli alias Koceng, merupakan adik Eni, pemilik barang seludupan yang ditangkap tim Denintel Komando Derah Militer 1 Bukit Barisan (Kodam I/BB), Sumatera Utara, Senin lalu, (20/5/ 2024), mengatakan bahwa barang second (bekas) di negeri jiran tidak mahal harganya. Namun bila barang tersebut sampai ke Indonesia, kotoran kambing bisa mahal harganya.

"Barang second di Singapore ngak ada harganya. Kalau sudah sampai tempat kita ini (Indonesia, red), taik (kotoran) kambing pun mahal kita bilang. Kita yang bodoh. Ya kan?," jelas Koceng kepada wartawan, menanggapi ditangkapnya sejumlah barang seludupan asal Thailad, milik Eni tersebut. Kamis (30/5/2024). 

Dirincikan Koceng, kalau Harly (sepeda motor, red) harganya Rp 50 juta, ada 3 unit, nilai diperoleh Rp 150 juta. Kereta - kereta besar lainnya pun ada yang harga Rp 15 juta.

"Kali 13 bijik, berapa duitnya?," terang Koceng. 

Disinggung apakah barang seludupan milik Eni yang ditangkap tersebut bisa diurus untuk keluar dari jeratan hukum?. Koceng menjawab tidak bisa memastikan hal itu. 

"Kita pun tidak tau juga ngomong, kita pelajari, ngak tau macam mana, ya kan?. Namanya udah korban, kayak orang jatuh dari sepeda, sayang kita tengok udah luka - luka, ya kan?. Cuman kalau ada orang bilang itu barang si Ful, ngak ada, buka punya si Ful," jelas Koceng. 

Ditanya apakah Eni (kakak Koceng, red) sudah dipanggil oleh pihak Poldasu, terkait kepemilikan barang seludupan yang ditangkap tersebut?, Koceng belum mengatahuinya. 

"Belum, karena kalau ada surat panggilan ya ngak apa - apa. Ya minta - minta jangan dipanggil ya kan?. Karena kalau ke Polda Aceh, agak lumayan juga sikit. Ini Polda Sumatera Utara," ungkapnya bernada pesimis.

Dikutip dari media www.detik.com, tim Denintel Kodam I/BB mengamakan dua truk yang membawa barang - barang selundupan, seperti motor gede (moge) dan sparepart dari Thailand, di Kabupaten Langkat, Sumatera Utara (Sumut). Kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polda Sumut.

"Para pelaku dengan sengaja memasukkan barang ke Indonesia, sehingga negara mengalami kerugian hingga puluhan miliar," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Selasa (28/5/2024).

Hadi mengatakan dua truk itu diamankan di Jalan Besilam, Kecamatan Tanjung Pura, Senin, 20 Mei 2024. Truk tersebut berangkat dari Aceh menuju Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang.

Tim Denintel Kodam I/BB yang menerima informasi itu lalu menuju lokasi dan mengamankan truk itu. Setelah itu, penanganan kasus tersebut diserahkan ke Polda Sumut.

"Denintel Kodam I/BB berkoordinasi dan melimpahkan proses penegakan hukum kepada Ditreskrimsus Polda Sumut," sebutnya. 

Adapun barang-barang yang diselundupkan itu, yakni tiga karung balpres monza, dua ekor Anjing Bulldog,13 moge dengan berbagai merek, 31 kotak sparepart asal Thailand, lima kotak obat-obatan ayam asal Thailand, 63 ekor ayam siam Bangkok Thailand dan sejumlah barang lainnya.

Mantan Kapolres Biak Papua itu menyebut pihaknya telah menetapkan empat orang tersangka dalam kasus itu. Namun, Hadi masih enggan memerincinya, dia menyebut kasus tersebut akan segera dirilis.

"Penyidik telah menetapkan empat orang tersangka serta mengamankan dua truk. Nanti dirilis Kapolda dan Pangdam," pungkasnya. (Sutrisno).

Foto Ilustrasi. 
Komentar

Tampilkan

Terkini