Iklan

Klik Ternak

Menteri Luhut Terbang ke China Bahas Pembangunan Kawasan Industri Kaltara

lampumerahnews
Jumat, 14 Juni 2024, 00.52 WIB Last Updated 2024-06-13T17:53:07Z

 



LAMPUMERAHNEWS. ID

China - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan sedang melakukan kunjungan kerja ke China bertemu dengan Chairman of NDRC, Zheng Shanjie di Beijing pada Rabu (12/6/2024).


Kunjungan kerja Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan ke China untuk membahas pembangunan kawasan industri Buli di Maluku Utara, dan kawasan industri Kalimantan Utara (Kaltara). 

Dalam kunjungan nya Luhut menyampaikan komitmen tinggi Indonesia untuk mewujudkan transisi energi dan membangun industri energi terbarukan, selain itu Luhut berharap agar NDRC mendukung proyek baterai di kawasan industri Buli. Proyek tersebut merupakan kerja sama antara China Ningbo Contemporary Brunp Lygend Co Ltd (CBL) dan Indonesia Battery Corporation (IBC) atau PT Industri Baterai Indonesia (IBI). Di sana, Indonesia mengembangkan proyek daur ulang dan produksi material baterai.


"Saya harap NDRC dapat mendukung kerja sama antara CBL dan IBC untuk produksi proyek battery materials dan proyek battery recycling di kawasan industri Buli, Maluku Utara," kata Luhut, dikutip dari unggahan pada akun Instagram @kemenkomarves, Kamis (13/6/2024).


 CBL merupakan perusahaan patungan atau joint venture dari raksasa baterai asal China Contemporary Amperex Technology Co Ltd (CATL), Brunp Recycling Technology Co Ltd (Brunp), dan Lygend Resource Technology Co Ltd.


Luhut juga menyinggung kawasan industri Kaltara. Kawasan ini akan menjadi game changer dan model kerja sama negara berkembang. 


Pemerintah Indonesia telah menyesuaikan peraturan untuk memastikan keamanan jaminan bahan baku untuk proyek petrokimia.


"Saya berharap Pak Zheng dapat mendukung implementasi kawasan industri Kaltara ini. Selain itu, kami terus mendukung investor Tiongkok yang akan membangun pabrik kaca (PV Glass) di Indonesia termasuk Kaltara," kata Luhut, dikutip dari keterangan berbeda. 


Bukan hanya itu saja kerja sama lainnya adalah ekspor Durian Indonesia ke Tiongkok. Tim NDRC telah berkunjung ke Sumatera Utara dan Sulawesi Tengah yang memiliki potensi besar. 


Nantinya Luhut akan mengadakan pertemuan dengan General Administration of Customs China (GACC) untuk mendorong lmpor Protokol durian 

Sumber berita : Detik 


Komentar

Tampilkan

Terkini