Iklan

Klik Ternak

Waspada, Gagal Ginjal Akut Bisa Terjadi di Semua Usia

lampumerahnews
Jumat, 30 Agustus 2024, 11.44 WIB Last Updated 2024-08-30T04:44:51Z

 


Lampu merah news.id

Kota Bekasi - Ginjal merupakan sepasang organ yang berperan penting dalam menyaring darah dari zat-zat toksin (racun) dalam tubuh. Apabila salah satu atau keduanya tiba-tiba tidak berfungsi, maka itu merupakan suatu kondisi yang disebut sebagai gejala gagal ginjal akut.


Saat ginjal tidak lagi bekerja sebagaimana mestinya, maka racun, nutrisi berlebih, maupun senyawa berbahaya lainnya akan dialirkan kembali ke dalam tubuh. Bila dibiarkan, kondisi ini dapat mengancam jiwa sehingga harus ditangani sedini mungkin.


Terlebih, penyakit ini terjadi secara mendadak sehingga pasien sulit mendapatkan penanganan yang optimal. Untuk itu, mengetahui gejala awal sekaligus cara penanganan yang tepat merupakan langkah terbaik untuk terhindar dari penyakit ini.


Mengenal Penyakit Gagal Ginjal Akut

Gagal ginjal akut atau dalam istilah medis disebut sebagai acute renal failure adalah kondisi ketika salah satu atau kedua ginjal tidak dapat berfungsi secara optimal. Akibatnya, ginjal tidak dapat menyaring darah, mengatur tekanan darah, serta menjaga keseimbangan cairan tubuh.


Umumnya, gagal ginjal akut hanya bersifat sementara (dalam beberapa hari) dan dapat sembuh dengan sendirinya. Beda halnya dengan gagal ginjal kronis yang terjadi secara berkepanjangan yang semakin waktu semakin memburuk.


Walau demikian, bila kondisi ini tidak mendapatkan perawatan yang intensif, maka dapat berakibat fatal. Bahkan dalam kebanyakan kasus, gagal ginjal menjadi tahap awal dari CKD (Chronic Kidney Desease) atau penyakit ginjal kronis yang mana terjadi penurunan fungsi ginjal secara bertahap.


Siapa Saja yang Berisiko?

Menurut Centers for Disease Control and Prevention, mereka yang paling sering terkena penyakit ini yaitu golongan usia dewasa. Khususnya mereka yang sedang menjalani perawatan kritis di rumah sakit.


Namun, penyakit ini tidak memandang usia. Di Indonesia sendiri, beberapa waktu lalu dihebohkan dengan kasus serupa yang terjadi pada anak-anak usia balita. Setidaknya, penyakit ini telah menyerang 2 juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.


Bagaimanapun juga, risiko terkena gagal ginjal akut akan meningkat bagi mereka yang:

Punya riwayat diabetes

Pasien penyakit jantung

Penderita tekanan darah tinggi

Riwayat keturunan keluarga

Orang lanjut usia berumur 60+

Penderita struktur ginjal abnormal

Pengonsumsi pereda nyeri jangka panjang

Penyebab

Berbeda dengan penyakit ginjal kronis, gagal ginjal akut umumnya diakibatkan oleh beberapa tiga sebab utama yaitu:


Prerenal factor: yaitu faktor yang mengakibatkan menurunnya fungsi ginjal akibat organ lain sebelum darah mencapai ginjal. Contohnya syok hipovolemik (ginjal kekurangan darah akibat kekurangan cairan tubuh) akibat diare akut dan pendarahan.


Renal factor: kondisi gagal ginjal akibat dari kerusakan organ ginjal itu sendiri. Contohnya karena infeksi berat pada ginjal, toksin yang berlebihan, dan zat berbahaya yang dikonsumsi berulang seperti metanol dalam alkohol.


Post-renal factor: kegagalan fungsi ginjal secara tiba-tiba akibat adanya saluran kantong kemih yang terhambat. Dua hal utama yang menyebabkan hal ini adalah batu ginjal dan tumor di kandung kemih, prostat, atau serviks.

Gejala Gagal Ginjal Akut

Penderita gagal ginjal akut umumnya akan merasakan beberapa gejala seperti halnya:

Mual dan muntah

Sesak nafas

Pembengkakan kaki

Nyeri di bagian perut

Frekuensi BAK sedikit

Kelelahan

Retensi cairan

Kebingungan

Detak jantung tidak beraturan

Tubuh melemah

Kejang

Koma (dalam beberapa kasus)

Cara Dokter Mendiagnosis

Dokter akan melakukan wawancara medis sekaligus pemeriksaan fisik untuk menentukan kondisi gagal ginjal akut seseorang. Beberapa tes juga akan dilakukan untuk mendiagnosa kondisi ini seperti halnya:


Tes urin: mengecek sampel urin (urinalysis) untuk mengetahui apakah terjadi keanehan yang mengarah pada kerusakan ginjal.

Tes pencitraan: tes kondisi ginjal yang dilakukan melalui tomografi komputerisasi dan ultrasound untuk melihat kondisi ginjal seseorang.


Frekuensi BAK: dokter akan menanyakan tentang seberapa sering Anda BAK (Buang Air Kecil) dalam 24 terakhir.


Tes darah: pemeriksaan laboratorium dengan menggunakan sampel darah untuk mengetahui dua substansi utama dalam darah yakni creatinine dan urea.


Cek jaringan ginjal: jika kondisi parah, biasanya dokter akan merekomendasikan biopsi ginjal untuk mengambil sedikit jaringan ginjal dengan jarum untuk pemeriksaan.


Komplikasi

Karena ginjal merupakan organ penting yang berguna untuk menyaring darah, maka saat fungsinya terganggu akan berakibat pada komplikasi seperti:

Penumpukan cairan di paru-paru dan tungkai

Penumpukan kalium (potassium) dalam darah

Penyakit gagal ginjal kronis

Metabolik asidosis (pH darah terlalu asam)

Kematian

Pencegahan

Selama Anda didiagnosa penyakit ini, maka harus segera berkunjung ke dokter untuk perawatan intensif. Namun, jika hanya mengalami beberapa gejala maka kalian bisa melakukan pencegahan dan perawatan mandiri seperti:

Cukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih secara teratur

Hindari minum alkohol, terlebih alkohol oplosan

Lakukan gaya hidup sehat (selalu aktif, diet seimbang, hindari stres)

Hindari obat-obatan yang berakibat buruk pada ginjal

Cek jumlah urine harian Anda dan warna urin yang dikeluarkan

Kontrol jumlah kalium dalam tubuh (batasi asupan buah dan sayur)

Cukupi kebutuhan kalsium (bila dokter merekomendasikan)

Pengobatan

Pengobatan gagal ginjal akut membutuhkan diagnosis dari dokter sehingga tiap pasien dapat berbeda-beda penanganannya.


Contohnya, bila penyebab utamanya yakni dehidrasi, maka hanya perlu minum lebih banyak. Lalu jika terjadi gangguan keluaran urine, maka perlu dibuang penghambatnya.


Untuk kondisi yang serius, maka perlu disesuaikan dengan indikasi yang ada. Bisa diberikan antibiotik, peningkat tekanan darah, cairan infus, dan sebagainya.

Kapan Harus ke Dokter?

Apabila anda mengalami gejala seperti halnya BAK yang sangat sedikit, warna urine keruh dan pekat, serta sakit di pembengkakan di tungkai, maka segera periksakan ke dokter spesialis urologi dan spesialis penyakit dalam.


Nantinya, dokter akan memberikan penanganan lebih lanjut dan bila perlu akan dirujuk ke spesialis lain. Dengan berkunjung segera mungkin, maka Anda akan mendapat perawatan yang lebih optimal.

Narasumber:

dr. Kosin Salim, Sp. PD

Dokter spesialis penyakit dalam

Primaya Hospital Bhakti Wara

Komentar

Tampilkan

Terkini