lampumerahnews.id
Jakarta - Mahal dan langka nya Solar saat ini membuat para nelayan keluhkan nasib nya, bagaimana mereka bisa menghidupi keluarga nya bila satu-satunya mata pencaharian saja masih sulit di dapati.
Sejumlah peneliti berkolaborasi dengan Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia adakan lounching Reaktor Hidrogen pengganti bahan bakar.
"Pada lounching Reaktor Hidrogen " Yoseph David peneliti inventor Reaktor Hidrogen mengatakan " produk reaktor kapal nelayan ini sebagai pengganti bahan bakar , kita sudah melakukan riset selama 18 Tahun, dan sudah di pakai di Jakarta, Surabaya, Manado, dan Singkawang , sebenernya reaktor itu memproses langsung dari udara sehingga bisa di pakai terus , bahan bakar nya di proses diatas kapal sehingga bisa di pakai untuk nelayan mencari ikan, dan dari sisi keamanan dari hidrogen yang di bilang mudah meledak kita telah siapkan di stiap susunan reaktor ada sefty felt agar tidak ada terjadi arus balik gas nya, kemungkinan kalau nelayan sudah memilih produk otomatis nantinya nelayan tidak lagi gunakan solar karena tidak lagi mengeluarkan biaya,karena energi akan di produksi diatas kapal itu sendiri, "katanya di acara lounching yang di selenggarakan di TPI Cilincing, Jakarta Utara . (8/10/24).
Lebih lanjut Debora yang juga salah satu peneliti katakan " Harapannya para nelayan bisa pakai energi terbarukan ini , residu nya sendiri itu adalah oksigen, jadi ramah lingkungan dan produk ini adalah solusi untuk udara yang kotor dapat di saring dari reaktor ini , "lanjut nya.
Menurut nya ini merupakan pilot project dari reaktor hidrogen dan cilincing nantinya menjadi smart City untuk alat pengganti bahan bakar kapal nelayan.
"Sebenarnya di tahun 2018 sudah di pakai oleh RSPAD dan masuk covid, alat reaktor ditarik , dan setelah itu kita lakukan evaluasi untuk meningkatkan reaktor ini, dan riset tetap akan di lakukan nantinya peluncuran produk nya akan segera di luncurkan . Perusahaan ini khusus untuk riset dan kami punya belasan bahkan puluhan teknologi selain ini, misal udara jadi air dan bisa langsung di minum, ada Peternakan kecil di daerah yang belum terjangkau listriknya pernah pakai alat ini, dalam skala yang besar kami berharap pemerintah dapat membuka hati dan membuka mata untuk mengadopsi agar bisa di pakai nelayan, ini produk ramah lingkungan dan sangat terjangkau untuk nelayan kecil, "ungkapnya .
Sementara itu ketua umum Persatuan Nelayan Tradisional Indonesia (PNTI) Muhamad Husein sampaikan apresiasi kepada para peneliti.
"Sebagai ketua umum kami ucapkan terimakasih kepada teman-teman peneliti yang telah berjuang keras untuk bisa memastikan alat ini menjadi lebih baik dan semoga nelayan-nelayan di Jakarta utara terbantu , dan ini sangat ekonomis dan akhirnya nelayan kita bisa hidup sejahtera, dengan demikian produk ini bisa dapat di nikmati oleh semua nelayan, tentu nya ingin memastikan memakai produk ini saya berharap kepada pemerintah dan stekholeder dapat membantu para nelayan dengan memfasilitasi produk hidrogen ini, "pungkas nya.
