lampumerahnews.id
Jakarta- Pemerintah Indonesia secara resmi mengumumkan kenaikan gaji guru pada tahun 2025, yang diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pendidik di seluruh Indonesia. Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, menyambut positif kebijakan ini namun menekankan bahwa kenaikan gaji harus diimbangi dengan peningkatan kualitas tenaga pendidik. Gaji guru non-ASN yang telah lulus sertifikasi akan naik sebesar Rp 2 juta, sementara guru ASN akan menerima kenaikan sebesar satu kali gaji pokok masing-masing.
Lalu Hadrian menyampaikan, meski kenaikan gaji guru sangat menggembirakan, para pendidik juga diharapkan tidak berpuas diri dan terus berupaya meningkatkan kualitas diri. "Para guru harus terus belajar, mengikuti pelatihan, dan terbuka terhadap masukan untuk meningkatkan kompetensi mereka dalam mengajar," tegasnya. la juga mengingatkan bahwa perkembangan dunia digital yang pesat menjadi tantangan besar yang harus dihadapi oleh para guru.
Selain itu, Lalu menyoroti pentingnya perhatian pemerintah terhadap guru non-ASN yang belum lulus sertifikasi. la mendorong agar lebih banyak guru honorer mengikuti sertifikasi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Data dari Bank Dunia pada 2020 menunjukkan bahwa kualitas guru di Indonesia masih rendah, baik dalam kompetensi mengajar maupun keterampilan sosial-emosional yang sangat dibutuhkan di era digital ini.
Lalu berharap agar rencana pemerintah untuk melaksanakan pendidikan profesi guru (PPG) bagi lebih dari 800 ribu guru dapat terlaksana pada tahun depan. la juga menekankan bahwa kondisi guru honorer yang gajinya masih rendah harus menjadi perhatian serius pemerintah, agar semua guru, baik ASN maupun non-ASN, dapat merasakan peningkatan kesejahteraan yang adil.