lampumerahnews.id
Jakarta- Hadapi banjir pasang rob yang melanda beberapa titik di wilayah Jakarta khusus nya Jakarta Utara yang paling extrim adalah di wilayah Muara Angke.
Yudo Widiatmoko kepala seksi Pemeliharaan Drainase Sudin SDA Jakarta Utara, menyampaikan beberapa hal yang menyebabkan terjadinya banjir pasang ekstrim Rob dalam beberapa hari dalam sepekan di wilayah Muara Angke, Jakarta Utara .
"Jadi memang untuk kota Jakarta yang merupakan kota delta, kondisinya 40% dibawah permukaan air laut, senjata utamanya adalah dengan menggunakan sistem polder, yaitu menggunakan sistem tanggul dan pompa, karena tanpa adanya pompa, maka air tidak akan mengalir kelaut (karena air laut lebih tinggi dari daratan Jakarta Utara). secara kaedah teknis tanggul menahan air laut atau sungai yang lebih tinggi dari daratan, sedangkan untuk air yang dari daratan (saluran phb dan mikro) di pompa ke sungai atau ke laut. kurang lebih sistemnya seperti itu."terang nya saat di konformasi melalui whatsapp. (17/12) .
Yudo menyebutkan beberapa hal yang mengakibatkan banjir pasang ekstrim Rob.
"untuk penyebab banjir pasang ekstrim (rob) seperti ini, perlu diketahui ada 4 penyebab :
1. Belum adanya tanggul, sehingga air laut maupun sungai yang terpengaruh pasang air laut akan limpas, contohnya muara angke
2. Sudah ada tanggul, namun belum sempurna, seperti adanya bocor, rembes, renggang, atau tanggul yang kurang tinggi, contohnya seperti di RE Martadinata, Marunda Pulo, dan Kapuk (DHI)
3. Tanggulnya sudah ada dan sempurna, namun ada saluran yang tidak memiliki pintu air atau pintu air bocor atau rembes, sehingga air balik masuk, contohnya di jl. ketel uap (mesjid babah alun).
4. Tanggul sudah ada, pintu air sudah ada, namun masih banjir, hal ini diakibatkan oleh rembesan air melalui bawah tanggul (ini yang paling susah diatasi), contohnya adalah di rel kereta depan JIS (martadinata).
Di ungkap kan Yudo sudin Sumber Daya Air Jakarta Utara menangani permasalahan banjir rob dengan pompa mobile dan pompa stasioner, namun perlu dilakukan perbaikan infrastruktur sistem polder, seperti pembangunan tanggul, pembangunan dan peningkatan kapasitas pompa, tapi memerlukan waktu (tidak dapat dilakukan secara instan).
Hadapi banjir pasang Rob yang datang nya bukan hanya di musim penghujan saja Yudo Widiatmoko juga berikan edukasi kepada masyarakat secara online dan offline dengan gunakan jejaring sosial.
" Selain itu kami Sudin SDA pastinya telah memberikan edukasi secara online dan offline, bagaimana menjaga lingkungan dan memberikan informasi soal banjir pasang Rob.
Untuk online dilakukan melalui akun media sosial, portal resmi dari dinas SDA, dan juga walikota, namun saya juga melakukan edukasi langsung secara tatap muka baik langsung di lapangan, sosialisasi bersama instansi wilayah, dan melalui pendekatan personal kepada masyarakat, RT,RW, LMK, tokoh masyarakat yang terdampak atas kegiatan kita."pungkas nya.