lampumerahnews.id
Jakarta- Hadapi banjir di musim penghujan baik banjir yang berasal dari intensitas curah hujan yang tinggi ataupun banjir air rab yang selalu melanda di beberapa titik di wilayah Jakarta Utara, Kapala Seksi Pemeliharaan Suku Dinas Air ( SDA) memberikan pemaparan kepada awak media.
Saat di temui di kantor SDA Yudo Kasie Pemeliharaan mengatakan, " Banjir ini ada 2 jenis yaitu banjir yang di akibat kan karena curah hujan yang tinggi dan banjir karena naik nya air laut yang di sebut Banjir Rob, "katanya beberapa waktu lalu.
Sudin Dinas Air Kota Administrasi Jakarta Utara pun telah melakukan upaya sedemikian rupa untuk mengatasi permasalahan banjir yang selalu manjadi permasalahan dan keluhan warga.
Yudo menjelaskan di Muara Angke memang kerap kali di kandang banjir Rob baik di musim penghujan ataupun tidak musim penghujan yang saat ini melanda hampir di seluruh wilayah Indonesia.
"Menjawab soal masalah banjir Rob di beberapa wilayah khususnya di jalan raya arteri RE Martadinata, sampai ke Muara Angke memang bukan di saat musim hujan saja tapi di bulan lain pun suka kita temui genangan air dari Rob, karena tidak ada tanggul di Muara Angke jadi ari laut di saat pasang pasti lari ke pemukiman, dan di sana pemukiman padat penduduk, selain itu drainase nya pun sangat lah sempit dan debit air nya sangat kencang sehingga tidak dapat menampung air yang sangat besar jumlah nya, "papar nya
Yudo juga jelaskan kondisi bumi, bulan dan matahari yang di sebut supermonth saat ini menyebabkan gaya gravitasi yang tinggi.
" Kali ini kita di hadapi oleh kondisi super month yaitu bumi, bulan, matahari itu sangat sejajar sehingga gaya gravitasinya itu tinggi nah itu tidak terjadi setiap tahun , terjadinya itu bisa 3 tahunan bisa 5 tahunan di kondisi ini air pasang ekstrim terjadi. Selain itu di Muara Angke tidak ada tanggul penahan air otomatis ya meluap, mau kita tangani kaya apapun kalau dia musim pasang ekstrim ya pasti akan banjir ,"jelasnya.
Dia juga menjawab permasalahan yang saat ini di alami oleh masyarakat Muara Angke yang harus selalu di banjiri air Rob adalah pembangunan tanggul yang sampai hari ini masih menjadi perdebatan antara pihak pemerintah daerah dengan warga setempat karena bila pembangunan tanggul nantinya ada warga yang memang harus mau di alokasikan ke tempat lain, jadi masalah banjir ari Rob sampai hari ini belum dapat penyelesaian, Suku Dinas Air (SDA) Jakarta Utara telah melakukan tugas pokok dan fungsi nya sebagai mana mestinya tapi air Rob di Muara Angke dan sekitarnya tidak akan terselesaikan bila pembangunan tanggul belum mencapai hasil kesepakatan yang baik, masyarakat di sana masih belum mau di pindahkan ke lokasi-lokasi yang telah pemerintah kota Jakarta Utara siapkan seperti rumah susun.