lampumerahnews.id
Jakarta– Komisi D DPRD Provinsi DKI Jakarta melakukan sidak di pembangunan RDF (Refuse Derived Fuel) Plant Jakarta di Rorotan, Jakarta Utara, Rabu (18/12/2024).
Proyek ini diharapkan menjadi salah satu yang terbesar di dunia dalam mengubah sampah menjadi RDF atau bahan bakar.
Wakil Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta Muhammad Idris mengatakan, sidak yang dilakukan bersama rombongan Komisi D tersebut bertujuan untuk memastikan pembangunan berjalan dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi.
“Kita berharap pembangunan RDF Plant Rorotan ini berjalan sesuai dengan harapan kita semua agar awal tahun 2025 besok RDF ini bisa kita manfaatkan sebagaimana mestinya dan rakyat Jakarta bisa memanfaatkan ini sebagaimana mestinya,” ujarnya.
Legislator NasDem Jakarta ini menerangkan, tahapan pembangunan sendiri saat ini telah mencapai 85 persen dari total 100 persen yang harus diselesaikan. Menurut Idris, keterlambatan pembangunan terkendala pengiriman beberapa barang ke Indonesia.
“Informasi yang didapatkan ada keterlambatan pengiriman barang karena kebetulan beberapa barang untuk keperluan RDF ini di import dari luar negeri. Jadi atas keterlambatan itu kemungkinan selesainya RDF agak molor sedikit. Dan kita harapkan dengan molornya penyelesaian pekerjaan ini dapat menghasilkan hasil yang lebih baik dan tidak melanggar aturan dan undang-undang tentunya,” terang Idris
Dengan adanya RDF Plant ini, Wakil Ketua Komisi D berharap, penyelesaian sampah di Jakarta perlahan namun pasti dapat terselesaikan. Selama ini kata Idris, pembuangan sampah Jakarta tergantung dari Bantar Gebang Bekasi.
“Perlahan walaupun hanya sepertiga sampah di Jakarta mudah-mudahan dapat terselesaikan. Kedepan kita bisa membangun RDF-RDF diwilayah lainnya, sehingga jika saat ini hanya sepertiga persen permasalahan sampah bisa diselesaikan, kedepan kita dapat melebihi dari target itu,” pungkasnya.
(Kipray)