lampumerahnews.id
Jakarta- Menteri keuangan Sri Mulyani mengumumkan realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sepanjang tahun 2024 mengalami defisit senilai Rp 507,8 atau 2,29 Persen terhadap produk domestik bruto (PDB) , angka tersebut merupakan angka sementara karena harus melewati proses audit yang di lakukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) .
"APBN 2024 itu kita bisa tutup dengan jauh lebih dari yang kita prediksi kan di pertengahan tahun, divisi tersebut sebesar Rp 507,8 T ini sangat impresif karena tidak hanya lebih rendah dari target APBN awal sebesar Rp 522,8 T, " Kata Sri Mulyani saat konferensi pers di kantor Kementerian Keuangan. (6/1) .
Secara rinci pendapatan Negara hingga akhir Desember mencapai Rp 2.852 T, artinya Negara berhasil melampaui target UU APBN 2024 sebesar Rp 2.802 T. Sri Mulyani juga sudah membelanjakan APBN senilai Rp 3,350 T, angka tersebut melampaui target UU APBN 2024 sebesar Rp 3,412 Triliun.
