lampumerahnews.id
Karawang - SMK Negeri 3 Karawang menggelar rapat pembatalan kegiatan study tour ke Yogyakarta. Rapat tersebut dihadiri Komite, Guru dan Orang Tua Siswa, Senin (24/2/25), bertempat di ruang kelas SMKN 3 Karawang.
Saat dikonfirmasi awak media ini, PLT Kepala Sekolah SMKN 3 Karawang, Deni Iskandar mengatakan orang tua siswa kelas XII sepakat tidak mengadakan study tour ke Yogyakarta. "Sebelumnya, kami sudah menyampaikan terkait informasi pembatalan study tour melalui Komite. Alhamdulillah, hari ini kami melaksanakan rapat dan orang tua siswa setuju dengan pembatalan tersebut," ujarnya.
Selain itu, rapat hari ini juga membahas terkait teknis pengembalian uang, karena uang yang terkumpul itu akan dikembalikan secara utuh. "Dalam arti tidak ada lagi kegiatan-kegiatan perpisahan atau seremonial lainnya untuk siswa kelas XII," jelasnya.
Deni Iskandar menambahkan untuk panitia pelaksana semuanya dipegang oleh siswa. Jadi terkait pengeluaran apa saja yang sudah dilakukan semua ada catatannya. "Dulu ketika direncanakan study tour, belum ada surat edaran, jadi anak-anak semangat melaksanakan tour tersebut, sebanyak 420 siswa yang ikut tour sudah melunasi biayanya. Adapun biaya yang sudah dikeluarkan di antaranya untuk hotel, kendaraan, konsumsi, dan video untuk siswa angkatan kelas 12. Alhamdulillah semua pihak telah menyepakati untuk dikembalikan," bebernya.
Lanjutnya, setelah ada edaran, orang tua siswa memahami atas pembatalan ini dan besok uangnya sudah bisa diambil oleh orang tua siswa masing-masing. "Kami tidak mau berlama-lama, karena memang uangnya sudah ada. Setelah didata dan dijumlahkan, insyaallah besok sudah bisa dikembalikan kepada orang tua siswa," jelasnya.
Deni Iskandar berharap diadakan rapat maka keputusan yang diambil bukan dari salah satu pihak. "Karena issu yang beredar terlanjur tidak sehat, maka keputusan diambil melalui musyawarah dan disepakati tidak ada acara seremonial apapun untuk perpisahan kelas XII," tutupnya.
Hal senada juga disampaikan Andi selaku Komite di SMKN 3 Karawang bahwa study tour sepakat dibatalkan, yang perlu diperhatikan apabila anak-anak melakukan perjalanan secara mandiri, itu di luar tanggung jawab pihak sekolah. "Kami menyarankan kepada anak-anak untuk tidak melakukan perjalanan secara mandiri, karena pihak sekolah tidak menyetujui hal tersebut," tambahnya.
Begitupun dengan seremonial, Andi menambahkan bahwa tidak akan diadakan acara apapun. "Setelah mengambil ijazah anak-anak langsung pulang. Walaupun kita memaklumi, anak-anak menginginkan kesan dan pesan dalam kontek kebersamaan dan kekompakan, dan hal itu akan menjadi kenangan indah bagi mereka ketika lulus nanti," ungkapnya.
Akan tetapi, di sisi lain, kita harus mengikuti kebijakan yang dikeluarkan pimpinan daerah. "Apapun itu, jika Allah belum berkehendak maka tidak akan terjadi, anak-anak harus menyadari bahwa di balik semua kejadian ini pasti ada hikmahnya," pungkasnya.
