Lampumerahnews.id
Merauke-Pemerintah Kabupaten Merauke menggadakan konsultasi publik Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025-2029 di Auditorium Kantor Bupati Merauke, Selasa (22/4/2024). Acara ini melibatkan seluruh instansi dan pemangku kepentingan di lingkungan birokrasi Kabupaten Merauke untuk mendapatkan masukan konstruktif demi pembangunan Merauke yang lebih baik.
Turut hadir Bupati dan Wakil Bupati, Yosep Bladib Gebze, SH, LLM, dan Dr. Fauzun Nihayah, S.HI, MH, serta berbagai tokoh penting. Di antaranya Ketua DPRD Kabupaten Merauke, Dandim, Sekretaris Daerah Merauke, para Asisten Sekda, Forum Pimpinan Daerah, Kepala Kabrida Papua Selatan, perwakilan organisasi kemasyarakatan, pimpinan daerah, kepala distrik, perwakilan Dharma Wanita, pimpinan perguruan tinggi, tokoh masyarakat adat, LSM, tenaga ahli LPPS Semarang, serta para pimpinan OPD, pejabat eselon dan jajarannya.
Sebelum acara dimulai diawali dengan doa dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Bupati, dalam sambutannya, menekankan pentingnya forum strategis ini sebagai wadah untuk mewujudkan kolaborasi dan menentukan arah pembangunan Merauke ke depan. Konsolidasi publik ini diharapkan dapat menyampaikan substansi RPJMD kepada publik, serta menyerap saran dan aspirasi dari semua pihak berkepentingan dengan tujuan agar RPJMD selaras dengan visi Bupati dan Wakil Bupati, serta mendukung pembangunan nasional.
"InMendagri No. 2 Tahun 2025 mengatur tata cara penyusunan RPJMD secara transparan dan kredibel, berbasis data dan analisis yang akurat," jelas Bupati.
Acara dibuka secara simbolis dengan penaburan tifa oleh Bupati Merauke, menandai dimulainya pembahasan dan perumusan RPJMD untuk 5 tahun ke depan.
Bupati juga menyoroti sejumlah isu penting yang perlu diatasi dalam pembangunan Merauke, seperti banjir rob yang berulang, wajib pendidikan, infrastruktur, kesehatan, dan ketentraman masyarakat. Ia menekankan pentingnya pendekatan pembangunan yang berfokus pada wilayah T3 (Tertinggal, Terdepan, Terluar) untuk mengurangi kesenjangan sosial.
"Pendidikan merupakan kunci untuk mengatasi kesenjangan sosial. Kita harus memastikan pembelajaran berjalan tuntas dan merata" tegasnya.
Di sektor kesehatan, Bupati mengungkapkan rencana pembangunan puskesmas prototipe di setiap distrik. "Puskesmas ini harus mudah diakses oleh masyarakat, menyediakan pelayanan obat yang lengkap, serta memiliki dokter dan tenaga medis yang kompeten," tambahnya. Pelayanan medis yang diberikan juga harus mencakup upaya promotif, preventif, dan kuratif.
Selain itu, Bupati juga menyoroti masalah kemiskinan ekstrem serta tingginya angka kasus TBC dan HIV/AIDS di Merauke. Ia mengajak semua pihak untuk mencari solusi yang efektif untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
"Kita membutuhkan sinergi, kolaborasi, dan pendekatan dari berbagai pihak untuk mewujudkan masyarakat Merauke yang sehat, nyaman, dan aman," ujarnya.
Bupati juga menekankan pentingnya pengembangan UMKM sebagai primadona ekonomi daerah, serta pengelolaan dana Otsus yang tepat sasaran oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Tujuan konsultasi publik ini bertujuan untuk mewujudkan kolaborasi dan menyelaraskan arah pembangunan daerah berdasarkan visi Bupati dan Wakil Bupati,
(Rizki)