Lampumerahnews.id
Jakarta- Keterpilihan Prabowo yang cacat hukum, cacat moral, can cacat integritas dari Pemilu 2024 yang absurd dan kotor, hampir dipastikan tidak akan mampu membawa Indonesia kearah yang lebih baik. Sudah hampir 6 bulan Prabowo berkuasa, tidak ada tanda-tanda secercah harapan kebaikan. Prabowo tampak sangat loyo menghadapi berbagai tantangan yang dihadapi.
Ambisi Prabowo untuk jadi Presiden semenjak 2009 sampai empat kali mengikuti kontestasi Pemilihan Presiden/Wakil Presiden ternyata tak sepadan dengan kemampuannya dalam mengatasi permasalahan bangsa. Bahkan saat ini Prabowo tampak hanyut dengan permainan musuh politiknya dan tidak menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Irama yang dimainkan Prabowo terlampau sepoi-sepoi, lembek, dan melankolis menghadapi terjangan badai yang begitu dahsyat.
Sepertinya Prabowo bakal masuk kotak dan tersapu badai kejahatan yang dikomandani Jokowi dukungan para oligarki taipan.
Gaya Prabowo yang terlalu kompromistis dengan "musuh" sangat sulit untuk melepaskan diri dari jeratan dan jebakan mereka yang memang sudah sangat kuat secara politik, logistik, jaringan, siasat licik (konspiratif), dan tidak akan mengalah. Pada akhirnya bukannya Prabowo yang bisa mengendalikan mereka, tapi merekalah yang tengah mempermainkan Prabowo.
Paling tidak ada lima indikator kalau Prabowo bakal gagal mengatasi keadaan dan membawa Indonesia menuju kearah yang lebih baik ;
_Pertama,_ *Prabowo tetap tidak bisa melepaskan diri dari (cengkeraman) Jokowi*
Kekuatan Jokowi ikut mendominasi Pemerintah Prabowo. Istilah adanya dua matahari kembar semakin menjadi nyata, dikarenakan kelemahan Prabowo sendiri. Beberapa menteri dan para ketua lembaga tinggi negara, termasuk petinggi TNI-Polri masih lebih loyal ke Jokowi daripada ke Prabowo sebagai Presiden panglima tertingginya.
_Kedua,_ *Prabowo tidak mampu segera melengserkan GIBRAN dari jabatan Wapres, padahal banyak pintu masuk untuk bisa melengserkannya*
Gibran yang diangkat secara cacat hukum dan cacat moral serta sangat tidak kompeten menjadi orang nomor dua di negara ini, pada faktanya kedudukannya sangat sulit didongkel. Jika Prabowo seorang pimpinan yang mandiri dan berdaulat, sebenarnya banyak celah untuk bisa melengserkannya.
_Ketiga,_ *Pemerintahan Prabowo sangat ambigu dengan ikut campur tangannya Jokowi mengatur para pembantu Prabowo*
Tampaknya Prabowo yang seorang Jenderal sangat ketakutan menghadapi seorang Jokowi yang cuma mengandalkan kelicikan dan permainan kotor. Saking takutnya sampai harus memeriahkan yel-yel : *Hidup Jokowi!* Sementara rakyatnya tengah berjuang dan berteriak : *TANGKAP DAN ADILI JOKOWI!*
_Keempat,_ *Prabowo sangat tidak berkutik menghadapi intervensi China melalui proyek PIK, reklamasi, pagar laut, pengerukan sumber daya alam, penggusuran tanah pribumi oleh para oligarki taipan dan eksodus masuknya TKA China ke Indonesia*
Sangat mengherankan Prabowo yang memiliki kekuasaan tertinggi di negeri ini tidak mampu menghukum para penjahat dan penjajah China yang sudah jelas-jelas merongrong dan melanggar kedaulataan negara, merampas hak warga negara, dan membiarkan bangsa sendiri ditindas secara semena-mena oleh pihak Asing.
_Kelima,_*Prabowo tidak mampu mengkondisikan para anggota DPR/MPR untuk benar-benar berjuang mewakili rakyat Indonesia*
Kelemahan kekuatan Politik Prabowo berimbas kepada lemahnya sikap DPR/MPR menjadi Wakil rakyat Indonesia, tapi masih saja berkompromi bahkan mengalah dengan kekuatan-kekuatan Asing yang nyata-nyata merongrong harga diri dan kedaulatan bangsa dan negara Indonesia
Sepertinya kepemimpinan Prabowo-Gibran tidak perlu harus menunggu 5 tahun, sebaiknya Prabowo-Gibran mundur saja sehingga orang yang lebih kompeten bisa menggantikannya.
Jika Prabowo ingin bertahan dan dapat dukungan rakyat, maka Prabowo harus meluruskan kembali niat dan tekadnya menjadi seorang Presiden bagi bangsa dan rakyat Indonesia.
Satu-satunya cara yang akan berdampak secara sangat signifikan agar Prabowo bisa mandiri dan berdaulat dalam memerintah dan membuat keputusan maka harus mampu menyingkirkan segera Jokowi Dan Gibran, lucuti kekuasaan mereka. Gunakan kewenangan sebagai panglima tertinggi TNI-Polri untuk membersihkan kekuatan Jokowi sampai ke akarnya. Tanpa bisa mengatasi (cengkeraman) Jokowi, Prabowo hanya akan jadi Presiden badut.
Bandung, 25 Syawwal 1446 H
_Oleh : Sholihin MS (Pemerhati Social dan Politik)_
(Dion)
