Iklan

Klik Ternak

Presiden KAI Desak Kabinet Merah Putih Tegak Lurus Ke Prabowo Subianto

lampumerahnews
Kamis, 17 April 2025, 21.20 WIB Last Updated 2025-04-17T14:21:02Z


Lampumerahnews.id

Jakarta,- Polemik dan isu Matahari Kembar di Indonesia makin eksklatif. Hal ini dipicu seusai pertemuan Presiden Prabowo dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri Senin 7 April 2025 disusul rangkaian sowan lebaran beberapa menteri Kabinet Merah Putih ke Mantan Presiden Jokowi di Solo. 


Dia juga menyebutkan beberapa hal kegaduhan yang di lempar kan oleh beberapa menteri baru-baru ini 


" Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Selasa 8/4/2025 dan nyatakan sebagai Murid Presiden Jokowi. Disusul Rabu 9/4/2025 Menko Pangan Zulhas dan nyatakan "Saya adalah menterinya Bapak Jokowi, dua tahun dibimbing dan dipercaya beliau". Selanjutnya Jumat 11/4/2025, Menkes Budi Gunadi Sadikin dan Menteri KKP Trenggono nyatakan sowan ke Presiden Jokowi, ^sowan ke bos saya^. Pernyataan-pernyataan tersebut memicu dinamika politik makin memanas ditengah beban Indonesia saat ini semakin berat yang harus dipikul dipundak Presiden Prabowo Subianto. Baik beban di dalam negeri mau pun dampak tekanan global," Papar Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI), dr Ali Mahsun ATMO, M. Biomed, Jakarta, Kamis 17/4/2025.


Presiden KAI menyebut kan di Indonesia tidak ada matahari kembar. 

"Di Indonesia tidak ada matahari kembar berdasarkan konstitusi dan tata peraturan perundangan yang berlaku. Satu-satunya matahari di republik ini 2024-2029 adalah Presiden RI ke-8, Jenderal TNI (Purn.) H. Prabowo Subianto. Lebih dari itu ketika dikaitkan dengan etika sebuah kepemimpinan, serta marwah Kepresidenan RI. Oleh karena itu, saya mendesak seluruh anggota Kabinet Merah Putih tegak lurus ke Presiden Prabowo. Tidak melontarkan pernyataan yang memicu polemik dan kegaduhan poltik ditengah rakyat dan bangsa ini butuh ketenangan dan kesejukan. "Sebut nya . 


" Ditengah Indonesia membutuhkan gotong royong dan kebersamaan, persatuan dan kesatuan segenap elit bangsa dalam hadapi kondisi yang makin sulit di dalam negeri mau pun tekanan global yang makin kompleks. Para elit negeri, saat ini dituntut legowo tanggalkan ego hegemonik demi dan untuk rakyat bangsa dan negara," pungkas lelaki sahaja putra asli pinggir utara sungai brantas Mojokerto Jatim.

Komentar

Tampilkan

Terkini